Jemparing, Resto Mie Olahan Halalan Thoyyiban

Sidoarjo, FreedomNews – Setelah sukses dengan Resto “KQ5” (KaQi Lima) Steak & Bowl hadir di berbagai kota di Jawa Timur hingga 22 Outlet selama Pandemi Covid-19, usaha Ustadz Muhammad Ali yang akrab dipanggil Gus Ali bersama koleganya, mulai membuka usaha olahan berbahan dasar mie. Nama restonya: Mie Jemparing.

Mie Jemparing ini mengusung menu makanan yang baik. Halalan thoyyiban. Artinya, thoyyiban di sini dengan memberi nama-nama menu yang baik. Ada Mie Arjuna, Mie Srikandi, Mie Jemparing, Nasi Goreng Jemparing. Nasgor Jemparing ini warnanya hitam, karena ada “tinta” dan potongan cumi-cuminya.

Menariknya, olahan Mie Jemparing ini tanpa MSG (Monodium Glutamate) atau lebih dikenal dengan sebutan penyedap rasa. Satu hal yang selama ini sangat biasa “harus” digunakan oleh setiap warga Indonesia untuk menjadikan bumbu “penyedap” dalam0 setiap masakan.

Penyedap rasa makanan yang ditemukan sejak 1908 oleh Profesor Ikeda dari Jepang ini, kini akrab disebut Micin. Micin selama ini telah menjadi hal yang lumrah digunakan untuk menyedapkan setiap masakan. Tanpa micin, masakan bisa terasa hambar.

Namun tidak demikian dengan Mie Jemparing. Mie dan segala varian menunya di Mie Jemparing ini murni tidak menggunakan micin untuk menyedapkan makanannya.

Sekilas, mie ini mirip dengan mie pada umumnya, tapi yang membedakan adalah Mie Jemparing ini diolah tanpa menggunakan MSG dan memiliki berbagai level varian plus nama pewayangan, seperti Mie Arjuna dan Mie Srikandi.

Cara mengolahnya, mie direbus dulu hingga matang. Lalu, campur dengan bumbu sesuai nama pewayangan. Seperti Arjuna dan Srikandi tadi. Selain itu, menu ini menggunakan rempah-rempah khusus, sehingga menimbulkan cita rasa gurih dan enak. Tak ketinggalan, di atas mie juga ditaburi koya hingga bawang goreng, agar menarik perhatian penikmatnya.

Para penikmat kuliner mengaku tak hanya bentuk dan rasa mie-nya yang unik, namun juga rasanya yang enak. Lebih terasa empuk jika dibandingkan dengan mie pada umumnya yang sudah hadir di masyarakat. Untuk harga, Mie Jemparing dibandrol mulai Rp 9.500 hingga Rp 12.000 per porsinya.

Mie Jemparing ini adalah bagian dari anak usaha PT. IBM (Indonesia Berkah Mandiri). Setelah sukses mengantarkan KQ5 Steak & Bowl hingga 22 outlet di Jawa Timur, kini perusahaan yang bergerak dalam dunia kuliner ini merambah usaha baru, Mie Jemparing.

Menurut Gus Ali, Mie Jemparing ini bukanlah sekedar mie begitu saja. Di samping rasanya enak, harganya juga terjangkau. “Kita kasih nama mie ini dengan nama-nama yang baik, penuh makna. Kita menamakannya Mie Jemparing,” ungkapnya.

“Jemparing itu adalah anak panah. Memanah itu sebuah olahraga yang disunnahkan oleh Nabi. Kita lihat sekarang banyak nama-nama makanan yang aneh-aneh, misalnya, di belakangnya ada nama Syaitannya, ada nama Genderuwo dan lain-lain,” terang Gus Ali.

Kita, lanjutnya, tidak mau ikut-ikutan trend seperti itu, kalau itu adalah trend. “Kita membangun citra usaha, dimulai dari nama-nama itu, mengambil nama yang baik. Sarat arti dan makna yang baik pula,” lanjut Gus Ali kepada Freedom News.

Alumni Jurusan Sastra Arab UGM dan jebolan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, itu menyitir sebuah ayat dalam Al-Qur’an. Disebutkan, Allah perintahkan supaya mengambil makanan yang halal dan baik, sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al Quran, Surat Al Baqoroh ayat 168.

Nah dalam Al Qur’an itu dijelaskan demikian. Disuruh memakan makanan yang halal juga yang baik. Terusnya ayat, janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaitan. Karena syaitan adalah musuh yang nyata.

“Loh kok sekarang banyak nama-nama makanan yang di belakangnya ada Syaitannya. Nah kita tidak mau mengikuti yang seperti itu,” ujar Gus Ali yang juga Owner RM Asap-Asap Sidoarjo ini.

“Kita ini menyuguhkan menu mie yang disukai anak-anak milenial. Mie Jemparing juga disuguhkan dengan sajian hot plate. Dan yang terpenting lagi, tempatnya nyaman, rasanya enak serta harganya terjangkau. Dengan hanya Rp 8.500 sudah bisa makan enak di Mie Jemparing,” ungkap Gus Ali.

Buka pertama kali Mie Jemparing pada 5 Desember 2021, di Desa Bagi, Kecamatan/Kabupaten Madiun. Diinisiasi oleh Gus Ali, Mbak Ririn, dan Mas Hari.

“Mie Jemparing hadir dengan selera baru. Menyuguhkan makanan yang halalan thoyyiban. Saya katakan halal, Mie Jemparing diproses dengan bahan baku yang halal. Ayam yang ada dipotong dari RPA (Rumah Potong Ayam) yang ada sertifikasi halal. Kemudian bahan-bahan lain dijamin halal. Dan, yang berbeda lagi kita tanpa MSG atau micin,” ungkap Gus Ali.(*)

Mochamad Toha