BSI Dominan di Industri Bank Syariah Indonesia

Jakarta, FreedomNews – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa pasar bank syariah saat ini tidak sehat karena didominasi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS). Dian Ediana Rae selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengatakan bahwa peta persaingan bank syariah di Indonesia saat ini tidak sehat karena terdapat satu bank yang mempunyai pangsa aset besar dan sementara yang lainnya mempunyai aset yang tergolong kecil. Ia juga mengatakan dengan kondisi seperti itu, OJK mendorong adanya bank syariah yang besar lainnya hadir di Indonesia. "Bahwa nanti kita ingin melihat 2 atau 3 bank syariah lain seukuran BSI," ujarnya, Selasa (14/11/2023).

64767-kepala-ppatk-dian-ediana-rae

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK

Bank syariah yang terbesar di Indonesia saat ini adalah BSI. Bank hasil gabungan dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah ini telah mencatatkan aset sebesar Rp319,84 triliun pada kuartal III/2023, naik 14,2% secara tahunan (year on year/yoy). Aset BSI berbeda jauh dibandingkan dengan bank syariah lainnya. PT Bank Muamalat Tbk. di posisi kedua yang tercatatkan memiliki aset sebesar Rp66,2 triliun per 30 September 2023 dan disusul dengan unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) atau CIMB Niaga Syariah yang berada di posisi ketiga yang tercatat memiliki aset sebesar Rp61,46 triliun pada kuartal III/2023. UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN Syariah belum melaporkan kinerja keuangan mereka pada kuartal III/2023. Namun, mengacu pada laporan keuangan semester I/2023, aset BTN Syariah mencapai Rp46,27 triliun. Apabila ketiga bank syariah pesaing BSI ini, yaitu Bank Muamalat, CIMB Niaga Syariah, serta BTN Syariah itu digabung, asetnya masih kalah jauh dibandingkan BSI. Hery Gunardi selaku Direktur Utama BSI terlebih dahulu membeberkan dominasi BSI di pasar bank syariah Tanah Air itu terjadi seiring dengan merger. BSI sendiri resmi merger dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah pada 2021. "Gara-gara merger kami jadi enggak punya teman," katanya dalam acara Ngopi BUMN pada bulan lalu (10/10/2023). Walaupun demikian, besarnya aset BSI, bank syariah sendiri memiliki wakil yang terdaftar mempunyai aset bank terbesar Tanah Air. "Kami beradunya tidak lagi dengan syariah tapi dengan konvensional," tuturnya.

BSI sendiri masuk ke jajaran 10 besar bank pendulang aset terbesar Tanah Air. Padahal sebelum merger atau pada 2020, Bank Syariah Mandiri hanya urutan 15 bank dengan aset terbesar di Indonesia. Lalu, BRI Syariah dan BNI Syariah masing-masing di urutan 23 dan 24. "Bank syariah tidak kelihatan dan tidak terdengar. Kemudian setelah merger dari sisi aset, kita masuk ke tujuh," ungkap Henry. OJK sendiri memiliki harapan akan hadirnya pesaing baru bagi BSI di pasar perbankan syariah Tanah Air. "Saat ini ada bank syariah yang masuk 10 bank terbesar di Indonesia yaitu BSI. Diharapkan nantinya ada bank syariah berskala besar lainnya yang lahir," kata Nyimas Rohmah selaku Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK dalam acara media briefing perkembangan keuangan syariah yang dilakukan OJK pada bulan lalu(11/4/2023).

Salah satu upaya OJK untuk mendorong lahirnya bank syariah besar adalah dengan konsolidasi. Adapun, langkah yang diambil oleh OJK sendiri dengan mengeluarkan aturan pemisahan atau spin off UUS menjadi bank umum syariah (BUS).Ketentuan spin off sendiri baru ada setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat aturan baru pada Juli 2023, yaitu POJK No.12/2023. Salah satu bagi bank yang memiliki UUS dengan share asset lebih dari 50% dan/atau total aset UUS mencapai lebih dari Rp50 triliun wajib untuk melakukan spin off. (dtf/syh)