Tolak Konser Coldplay Ribuan Massa Akan Kepung Gelora Bung Karno

Jakarta, FreedomNews - KONSER Coldplay Music of the Spheres World Tour Jakarta," akan digelar Rabu, 15 November 2023, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Sebanyak 70.000 tiket yang disediakan promotor ludes terjual. Bahkan, tiket seharga Rp 11 juta habis terjual dalam tempo dua menit.

Coldplay grup band asal Inggris ini beranggotakan Chris Martin (vokal, gitar, piano), Guy Berryman (bass), Jonny Buckland (lead guitar) dan Will Champion (drums). Band ini dibentuk pada tahun 1998 di London, Inggris.

Akan tetapi, grup musik tersebut jangan larut dalam kegembiraan terlebih dahulu. Sebab, rencana kehadiran mereka di Jakarta sudah mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat Indonesia sejak Mei 2023 lalu. Menjelang konser digelar, penolakan lebih keras kembali muncul dengan ancaman akan mengerahkan puluhan ribu massa mengepung GBK.

Mengapa ditolak? Padahal, konser musik diharapkan bisa menghibur sebagian masyarakat di saat situasi politik sedang hiruk-pikuk menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan digelar 14 Februari 2023.

"Kami tidak menentang konser. Banyak konser yang dilakukan di tanah air. Kami menentang Coldplay karena pertunjukannya diikuti kampanye terhadap LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender)," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi saat membacakan sikap ulama, habaib, kiai dan tokoh lainnya yang menolak konser itu, di Jakarta, Selasa, 7 November 2023.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, dana yang diperoleh dari pertunjukan tersebut akan disumbangkan untuk kegiatan kampanye global LGBT. Kampanye LGBT gencar dilakukan kelompok musik itu dalam setiap konser di berbagai negara.

Sederet tokoh yang menolak konser tersebut antara lain Habib Rizieq Syihab, Syekh Yusuf Martak, Refly Harun, Jumhur Hidayat, Ahmad Yani, Ketua Umum FPI (Front Persaudaraan Islam), Habib Muhammad; ekonom Ichsanudin Noorsy, pengacara Aziz Januar, dan Eggi Sudjana.

Dalam deklarasi, Muhyiddin menyebutkan alasan penolakan tersebut dan meminta pemerintah tegas tidak memberikan izin konser. Jika izin sudah dikeluarkan, supaya segera dibatalkan atau dicabut.

MenuruT Muhyiddin, selain karena ada kampanye tentang LGBT, konser tersebut tidak pantas digelar di saat rakyat Palestina sedang menderita karena dibombardir Israel. "Di saat saudara-saudara di Palestina menderita, kok di Indonesia (dengan jumlah penduduk muslim terbanyak dunia) malah hura-hura," ucapnya.

"Kami tidak anti konser musik. Banyak konser diselenggarakan di tanah air, baik yang diadakan musisi nasional naupun asing dan berjalan aman-aman saja. Kami tidak protes dan menolaknya atau meminta pemerintah tidak memberikan izin. Akan tetapi, terhadap coldplay, kami tegas menolaknya," ujarnya.

Sesuai rencana, pada Jum'at, 10 November 2023 mereka akan melakukan konvoi ke beberapa tempat. Kegiatan yang akan dilakukan setelah shalat Jum'at itu diharapkan diikuti sejumlah aliansi masyarakat.

Rombongan konvoi akan mendatangi kantor Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif, karena menteri Sandiaga Uno dinilai paling getol memperjuangkan supaya konser tetap diselenggarakan. Kemudian mendatangi Kantor Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan, karena Mahfud M.D. mengeluarkan pernyataan yang akan menyiapkan aparat keamanan menghadapi ancaman penolakan dari PA (Persaudaraan Alumni) 212. Kedua kantor kementerian yang akan disambangi itu sama-sama berada di Jalan Merdeka Barat (kawasan Monas), Jakarta Pusat.

Kemudian rombongan menuju Kedutaan Besar Inggris. Juga mendatangi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). Ke Mabes Polri, selain meminta kepolisian tidak mengeluarkan izin konser coldplay, juga akan melaporkan pihak-pihak yang dinilai turut mendukung konser, termasuk melaporkan promotor.

Kedatangan mereka ke tempat tersebut guna menyampaikan surat penolakan terhadap konser itu. Nah, jika pemerintah tetap tidak menggubrisnya, mereka akan mengerahkan massa yang lebih besar pada hari Rabu, 15 November 2023 atau pada hari konser dilaksanakan.

Pimpinan dan tokoh ormas Islam juga akan mengajak umat agama lain ikut bergabung. Sebab, semua agama melarang LGBT. "Kami akan kepung GBK (Gelora Bung Karno," kata Muhyiddin. (Mado)