METRO - Dua Bulan Diresmikan Masuk Bengkel, Penumpang LRT Menunggu 1 Jam

Jakarta, Freedomnews – Setelah dua bulan diresmikan Presiden Joko Widodo 28 Agustus 2023, moda transportasi Lintas Raya Terpadu - LRT Jabodebek sudah harus masuk bengkel akibat roda kereta ringan tanpa masinis ini mengalami aus. Tak ayal, pelanggan LRT Jabodebek hingga hari ini harus menunggu satu jam untuk mendapatkan kepala kereta yang akan membawanya ke tempat kerja di Jakarta. "Kelamaan ya nunggu hampir sejaman. Walaupun di keretanya cepet tapi nunggunya kan lama ya, capek nunggunya aja," kata Erwin (25), karyawan swasta di Jakarta Selatan kepada detik, Kamis (2/11/2023).

WhatsApp%20Image%202023-11-02%20at%2013.36.34

Tak hanya Erwin, semua penumpang LRT Jabodebek mengeluhkan waktu tunggu headway kereta LRT yang makin lama karena pengurangan operasional perjalanan imbas sejumlah unit kereta masuk bengkel. Para penumpang LRT mengeluh lamanya nunggu kereta di stasiun bikin telat masuk kantor. "Pas aku naik udah ketinggalan kereta tuh, nunggunya harus 1 jaman lagi. Sampai kantor jadi telat waktu itu. Kalau MRT kan dia tiap 10 menit ada ya," ucap Erwin membandingkan dengan MRT.

Erwin berharap pihak LRT bisa lebih memperhatikan lagi waktu tunggu penumpang. Lebih lanjut, ia juga berharap armada LRT segera diperbanyak lagi. "Peak hour 30 menit itu sudah lumayan menumpuk di stasiun, padat. Sebaiknya lebih banyak lagi armadanya," ujarnya.

Hal senada disampaikan Zinta (23). Menurutnya, waktu tunggu LRT terlalu lama dan makin tidak efektif jika kerap mengalami gangguan seperti mati listrik. "Itu baru menunggu aja, belum lagi kalau ada mati listrik atau error, waktunya panjang lagi. Jadi tidak efektif naik LRT ini," kata Zinta.

Dia juga mengeluhkan jadwal kedatangan kereta menjadi tidak pasti akibat LRT sering mengalami keterlambatan datang dan berangkat di stasiun. Menurutnya, keterlambatan itu terjadi karena adanya gangguan pada kereta. "Aku sering lah udah nunggu lama di dalam LRT masih desak-desakan juga. Kalau ada error tadi juga suka delay datangnya, jadi emang nggak ketebak aja," ujar Zinta.

Zinta menyebutkan tarif biaya untuk LRT lebih mahal dibandingkan moda transportasi umum lainnya. Oleh karena itu, ia berharap hal itu dapat diimbangi dengan peningkatan kualitas dalam menggunakan LRT. "Orang naik LRT tujuannya biar cepat, jadi kalau delay karena error ya sama aja dong dengan moda transportasi lain. Padahal tarif LRT juga kan lumayan lah ya," imbuhnya.

Manager Humas LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan pada peak hour, waktu tunggu LRT Jabodebek 30 menit. Sementara pada waktu non-peak hour masa tunggu kereta LRT Jabodebek mencapai 1 jam. Pengelola membagi waktu operasi LRT Jabodebek menjadi dua, yaitu waktu padat (peak hour) yaitu 05.00-09.00 WIB dan waktu non-peak hour terhitung pada pukul 10.00-15.00 WIB. (emj/dtk)