WHO Tunda Pemberlakuan “Pandemic Treaty”

Jakarta, FreedomNews – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization - WHO) menunda pemberlakuan Pandemic Treaty dari semula, Ahad, 27 Mei 2024, menjadi waktu yang tidak ditentukan.

Perjanjian pandemi kedua ini, dibuat WHO dalam kaitan persiapan penanganan pandemi yang mengikat antar negara sebagai kesiapan dan respon menghadapi kemungkinan pandemi kedua dan seterusnya pada masa datang.

Sejumlah negara sudah menyatakan tidak setuju, di antaranya Perancis.

Babe Aldo, pegiat kesehatan dalam video pendeknya, Sabtu, 25 Mei 2024, mengutip berita luar, bersyukur atas penundaan dimaksud.

"Ada kabar gembira. Meskipun beritanya dari media luar negeri, tapi WHO membatalkan, mungkin menuda perberlakuan pandemic treaty. Kenapa ya, pemerintah tidak memberitahu rakyatnya," kata Babeh Aldo.

Dia menambahkan, rakyat pemilik kedaulatan, berhak tahu apa itu pandemic treaty. Apa yang dilakukan, dan untuk apa. "Yang jelas, kami rakyat punya kedaulatan atas tubuh, kedaulatan atas kesehatan," tegasnya.

Sebagaimana suara pegiat kesehatan, seperti halnya Babeh Aldo, Dr.Tifauzia Tyassuma dan Dharma Parengkun, prihatin atas rencara pandemic treaty.

Bahkan Dr. Tifauzia Tyassuma dalam beberapa status media sosialnya tegas menolak pandemic treaty. Kekhawatiran Doktif, panggilan akrabnya, WHO berputar-putar dengan teka-teki Decode Desease X, dasar pandemic treaty. Sehingga seluruh dunia tinggal dalam berbagai kecamuk pikiran.

Tifauzia menyatakan, Decode Deasese X adalah virus Flu Burung varian H5NI yang saat ini sudah menyebar sejak 2023 ke setengah Benua Amerika dan beberapa titik di Kamboja, China, dan Peru.

Di Amerika saat ini, H5NI sepertinya sudah mutasi, sehingga mengalami spill over (pindah inang) tidak hanya ke burung liar juga ke unggas ternak, seperti ayam dan kalkun, juga sapi dan kambing.

Sudah ditemukan dalam keadaan aktif di daging ternak dan susu. Dan, sebentar lagi mungkin akan diumumkan persebarannya melalui udara, melalui jalur aerosolisasi dan spraying, untuk mendorong terjadinya reverse evolution melalui mekanisme spill-back – kembali ke inang aslinya – setelah melalui berbagai mutasi genetika.

Saat ini CEPI, lembaga konsorsium pengembangan Vaksin yang dikoordinatori (lagi-lagi) oleh Bill Gates sudah mengumumkan Vaksinasi H5N1.

Semula, 27 Mei 2024, Pandemic Treaty akan diputuskan dan jadi sebuah ketetapan global yang mengikat seluruh anggotanya, 194 negara dan ternyata ditunda.

"Semula saya menduga bahwa nanti, keputusan pertama WHO atas Pandemic Treaty, adalah pengumuman bahwa terjadi Global Pandemic – Virus H5N1.

Dan Dunia akan kembali mengalami segala pembatasan, peraturan, kekacauan, WFH, Protokol pandemi, yang kali ini akan dijalankan secara inline dengan hukuman dan sanksi, seperti yang tertulis dalam dokumen Pandemic Treaty," tegas Dr. Tifa. (Irpi)