Waspada, Bencana pada Akhir Tahun

Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim

PADA setiap akhir bulan Desember dan pergantian tahun, ada 2 hari raya besar kaum kuffaar. Yakni 25 Desember hari Natal yang mereka yakini sebagai hari lahirnya anak Tuhan dan 31 Desember malam pergantian tahun baru masehi.

Dan pada setiap momen pergantian tahun itu juga biasanya terjadi bencana bencana besar.

Hal itu mengingatkan kita akan perkataan Umar bin khatthab radhiyallaahu anhu: "Janganlah kalian masuk bersama musyrikin di gereja-gereja mereka pada hari raya mereka karena murka Allah turun terhadap mereka."

Beliau juga berkata: "Jauhilah musuh-musuh Allah dalam hari raya hari raya mereka."

Bagaimana tidak murka, sedang mereka mengucapkan selamat atas lahirnya seorang yang mereka anggap sebagai anak Tuhan. Subhaanallaah .. Perkataan yang nyaris membuat Langit pecah dan Gunung berantakan karena takut Allah akan murka oleh sebab perkataan itu!

Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang itu mempunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir- hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka menyatakan Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak". (QS. Maryam: 88-91)

Belum lagi maksiat dan musik bertebaran di mana-mana selama 2 hari raya tersebut, padahal Nabi Shalallahu Alayhi Wasallam telah menyebutkan bahwa musik adalah sumber bencana:

"Apabila ummatku telah menghalalkan lima perkara, maka mereka akan mengalami kehancuran. Yaitu jika mereka telah saling melaknat, jika mereka minum khomer, memakai pakaian sutra, tertarik dengan para biduan/penyanyi, dan mulai merasa cukup dengan sesama jenis (LGBT)". (HR. Thobroni dalam Mu'jam Al Ausath (1086), Al Baihaqi dalam Syu'ab al imaan (5084),dan dinyatakan "hasan lighairihi" oleh Syaikh Al Albaaniy dalam Shohih attarghiib no. 2386)

Sungguh akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakan khamr dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi. (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. as Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kedua hadits di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa 'musik' adalah penyebab datangnya bala' atau musibah. (Jadi ingat band musik yang terkena Tsunami di Tanjung Lesung). Karena Rasulullah menyebutkan bahwa musik dan biduan-biduan adalah salah satu penyebab diantara datangnya Bencana Yang Besar.

Maka hendaknya kita mengambil pelajaran.. atas musibah / bencana yang terjadi! (*)