Ingin Ganti Rezim, Puluhan Ribu Pendukung Antar Anies – Gus Imin Daftar ke KPU

KAMIS, 19 Oktober 2023, pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden (Bacapres/Wapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN akan mendaftar diri ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ini pasangan kesatu yang mendaftar pada hari pertama pembukaan pendaftaran Pilpres 2024.

Sesuai rencana, rombongan Amin akan tiba di KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 8.00. Sederet persiapan dan rangkaian acara sudah dilakulan sebelum menuju KPU.

Diawali dengan zikir dan do'a pada Rabu, 18 Oktober 2023 malam, di Pendopo Anies Baswedan, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut, Anies dan Muhaimin atau Gus Imin kompak memakai baju putih. Demikian juga jamaah yang hadir.

Rangkaian acara Kamis pagi ini didahului dengan kedatangan Muhaimin ke kediaman Anies. Dan, sebelum berangkat menuju KPU, ada kegiatan sungkem ke keluarga yang dilakukan ba'da subuh. Setelah itu, kedua pasangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini bersilaturrahmi ke kantor DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKS, PKB, dan Nasdem.

Ketiganya merupakan partai pengusung pasangan Amin. Mereka akan disambut para petinggi partai tersebut.

Diawali silaturrahim ke kantor DPP PKS (Partai Keadilan Sejahtera), di Jalan T.B.Simatupang, Jakarta Selatan mulai pukul 5.45-6.15. Setelah dari PKS, sekitar pukul 6.15-7.45 bersilaturrahmi ke kantor DPP PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) di Jalan Raden Saleh, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Selanjutnya, ke kantor DPP Nasdem, di Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Dari Nasdem, pasangan Amin yang akan diantarkan puluhan ribu pendukung tersebut baru menuju KPU. Rombongan Amin akan disambut pendukung di Taman Suropati, yang berjarak sekitar satu kilometer ke KPU. Dari tempat ini, pendukung akan mengantarkan pasangan Amin ke KPU jalan kaki.

Menurut Juru Bicara Anies, Sudirman Said, sedikitnya 20.000 orang pendukung Amin akan tumpah ruah di sepanjang Jalan Imam Bonjol maupun beberapa ruas jalan di sekitar KPU. Bahkan, ada juga yang sebagian sudah mengikuti pergerakan Anies – Gus Imin mulai berangkat dari Lebak Bulus.

"Jadi, mereka kelihatan akan bergerak pagi karena sebagian ada yang bermalam di KPU. Ini luar biasa, kita syukuri. Akan tetapi, diharapkan pukul 10.00 sudah selesai, karena kami mendapatkan informasi ada paslon (pasangan calon) lain yang akan mendaftar pada pukul 11.00. Jadi, (kita) diharapkan pukul 10.00 sudah selesai," kata Sudirman Said.

Selesai dari KPU, akan ada orasi pendek dari kedua paslon tersebut sembari bergerak ke Bundaran HI (Hotel Indonesia).

Kemudian kedua paslon kembali ke daerah Lebak Bulus dengan menggunakan kendaraan umum TransJakarta dari halte Bundaran HI menuju CSW (kawasan Blok M). Kemudian dilanjutkan naik MRT (Moda Rakyat Terpadu) ke stasiun MRT Fatmawati.

Para pendukung, bahkan diperkirakan lebih dari 20.000 orang. Sebab, informasi yang diperoleh Freedom News, dari daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara akan ada pengerahan 10.000 orang pendukung.

Para pendukung tidak saja berasal dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan juga Bekasi). Melainkan juga dari Lampung, Banten, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura. Dan juga dari Sulawesi, terutama Sulawesi Selatan.

Pendukung pasangan Amin sangat antusias ikut mengantarkan ke KPU, walau tidak semua bisa masuk halamannya. Sebab, KPU telah mengeluarkan aturan yang membatasi hanya 30 orang yang bisa mendampingi Anies – Cak Imin ke ruang pendaftaran dan 200 orang di tenda yang disediakan.

Para pendukung Anies yang datang dari daerah bahkan ada yang menginap di masjid. Kedatangan mereka dengan biaya sendiri semata-mata karena keinginan perubahan di negeri Pancasila ini. Perubahan segera menyingkirkan Joko Widodo yang selama pemerintahannya banyak kebohongan, ketidakadilan, dan menangkapi ulama dan aktivis yang mengkritisi kebijakannya.

Perubahan! Itulah yang ditunggu-tunggu rakyat. Perubahan yang diawali dengan pergantian rezim. Perubahan yang kemudian semakin mendekatkan pada keadilan di berbagai bidang, baik ekonomi, sosial, hukum dan politik.

Tanpa pergantian rezim, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan bisa tercabik-cabik lagi, karena sebagian telah "digadaikan" ke Republik Rakyat China (RRC) lewat investasi dan pemberikan hak tanah sampai 190 tahun seperti di kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.

Tidak ada kata lain. Perubahan! Ganti rezim dan antek-anteknya dengan memenangkan pasangan Anies – Muhaimin. Seluruh pendukung, relawan harus bekerja keras dan semakin kompak.

Sejak pendaftaran sampai Pilpres yang akan diselenggarakan 14 Februari 2024, semuanya wajib bahu-membahu memenangkan Amin. Saat perhitungan suara, saksi harus militan dan memiliki stamina yang kuat. Jangan tinggalkan TPS walau sejenak. Kalau untuk waktu shalat, saksi Amin harus bergantian.

Peletoti dan cermati satu-persatu perhitungan suara. Jangan lengah. Pesan lainnya, saksi jangan mau diintimidasi siapa pun, termasuk jangan mau memandatangani berita acara, jika merasa atau melihat suara Anies – Gus Imin dicurangi. Insya Allah pasangan Anies – Muhaimin menang = AMIN. (*)