Israel Brutal Perang Agama Makin Terbuka

MASJID Al-Aqsa, di Jerussalem, Palestina kembali menjadi sasaran kebrutalan pasukan keamanan Israel. Umat Islam yang sedang melaksakan ibadah Shalat mereka tarik, tendang dan injak-injak. Peristiwa terjadi pada Selasa dan Rabu (4 dan 5 April 2023) waktu setempat.

Bahkan, seorang remaja putri berusia 12 tahun mereka seret secara bengis hingga berdarah-darah. Sedikitnya 59 orang luka-luka dan 400 sampai 500 orang ditahan polisi negara zionis itu.

Brutal dan bengis. Itulah yang mereka lakukan terhadap umat Islam yang sedang mendirikan shalat berjamaah. Tanpa membuka sepatu, mereka menginjak-injak sajadah, lalu menarik dan mendorong jamaah yang sedang shalat.

Yang melawan mereka pukul dan tendang. Bentrok fisik pun tidak bisa dihindari. Umat Islam yang tidak membawa senjata apa pun, akhirnya mengambil batu seadanya dan melemparkannya ke arah polisi Israel. Pasukan Israel yang datang dengan menyandang senjata laras panjang, membalasnya dengan tembakan gas air mata.

Kebrutalan Israel terjadi di bulan suci Ramadhan. Kebrutalan mereka pertontonkan pada saat umat Islam dunia, khususnya di Palestina semestinya menjalankan ibadah Puasa dengan tenang.

Kebrutalan serupa juga telah mereka lakukan pada Kamis, 30 Maret 2023 dengan menembakkan gas air mata dalam pertandingan final Piala Sepak Bola Palestina, di Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di Jalan Dahiat al-Barid di al-Ram, sebuah kota di Yerusalem Timur. Artinya, dalam bulan Ramadhan 1444 Hijiriah ini, pasukan Israel sudah dua kali melakukan kekerasan dan kebrutalan terhadap warga Palestina.

Pasukan Israel, baik tentara maupun polisi telah menodai bulan suci Ramadhan. Sama sekali tidak ada toleransi dari penguasa dari negara penjajah itu.

Mereka mempertontonkan intolerasi yang sejelas-jelasnya. Negara Yahudi itu sudah semakin terang-terangan mengajak umat Islam berperang.

Kebiadaban Israel hampir setiap saat terjadi. Pembunuhan, penangkapan, perampasan tanah dan rumah yang kemudian diikuti pem-bulldozer-an kerap dibaca dan ditonton diberbagai media masa.

Kebrutalan Israel akan semakin menjadi-jadi karena sikap dunia yang diam. Kalaupun ada sanksi yang dikeluarkan PBB, Israel cuek dan badan dunia itu tidak bisa berbuat apa-apa.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) hanya mengeluarkan sikap terkejut atas kebrutalan tersebut. Hal yang sudah sering dikeluarkan badan dunia tersebut. Sikap lemah dalam menghadapi zionis.

Sedangkan Amerika Serikat yang menjadi pelindung utama negara Yahudi itu sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut. "Kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras hal tersebut. Menurutnya apa yang terjadi di luar batas. "Menginjak-injak masjid Al-Aqsa adalah garis merah kami," katanya.

Sedangkan Liga Arab mengadakan pertemuan darurat. Yordania meminta pasukan Israel segera meninggalkan kompleks Al-Aqsa.

Uni Emirat Arab (UEA) dan Maroko, yang menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020, menekankan perlunya menghindari langkah-langkah dan pelanggaran yang kemungkinan akan merusak peluang perdamaian di kawasan tersebut. Qatar memperingatkan, praktik Israel akan berdampak serius pada keamanan dan stabilitas di kawasan.

Indonesia mengutuk tindakan brutal tersebut. “Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadhan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) di Twitter, Rabu, 5 April 2023.

Akan tetapi, pernyataan kutukan, keprihatinan dan terkejut tidak akan membuat Isrsel mengurangi tindakan biadab, sadis dan brutal terhadap warga Palestina. Terlebih lagi, persoalan Palestina dan Israel bukan semata-mata perang memperebutkan tanah air. Melainkan lebih dari itu, yaitu sentimen agama yang mengarah pada perang agama.

Kebrutalan pasukan keamanan Israel diperkirakan terus meningkat, karena mereka ingin merebut dan menguasai Masjid Al-Aqsa. Tanda-tanda peningkatan itu sudah terlihat sejak dua menteri Israel menginjakkan kakinya di masjid tempat Nabi Muhammad Sollolohu 'alaihi wasallam naik ke langit dalam peristiwa Isra dan Mi'raj.

Perang antara Palestina dan Israel akan menjadi gerbang pembuka perang agama. Rakyat Palestina yang sudah puluhan tahun teraniaya, akan melakukan perlawanan besar-besaran. Gerakan intifada yang sukses mengalahkan pasukan Israel, diperkirakan segera diikuti dengan gerakan mengangkat senjata secara besar-besaran melawan Yahudi.